23 March 2009

ZIKRUL MAUT: Oleh Hamba Allah

SABTU, 07 Februari 2009 , 09:30:00

“Perbanyaklah kalian mengingat mati, sebab seorang hamba yang banyak mengingat mati, maka Allah akan menghidupkan hatinya, dan Allah akan meringankan baginya, sakitnya kematian “ (HR. Dailami).
“ZIKRUL MAUT merupakan salah satu upaya menghidupkan hati. Tanpa zikrul maut, hati mempunyai kecenderungan menjadi keras, membatu, lalu mati karena dipenuhi oleh kerak-kerak kemaksiatan. Zikrul maut , ia adalah “ilmu“ yang mampu menerangi hati, serta mengingatkan bahwa aktivitas keduniaan kita sebenarnya fana. Hal yang kita kerjakan di dunia ini, tidak lain adalah aktivitas dari ‘menabur benih‘ untuk kelak menuainya di akhirat.” Satu saat Rasulullah SAW sampai di satu majelis. Ada seseorang yang memuji sahabatnya si Fulan. Rasul SAW bertanya, “Bagaimanakah dia itu mengingat mati?“ Mereka menjawab, “Kami hampir tidak pernah mendengarnya mengingat-ingat mati“. Lalu Nabi SAW bersabda “Sahabat kalian tidak layak untuk dipuji“. Ibnu Umar RA berkata, “Saya pernah menemui Rasulullah SAW, yang tengah dikelilingi sekelompok orang. Seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling mulia dan paling bijak “ Beliau SAW menjawab, “Orang yang paling banyak mengingat dan paling tekun melakukan persiapan untuk akhirat. Mereka itulah orang yang bijak yang memperoleh kemuliaan dunia dan keagungan akhirat”.Dilain waktu, Aisyah RA bertanya, “Ya Rasulullah, adakah seseorang yang bisa berkumpul dengan para syuhada?“ Nabi Mulia SAW itu menjawab, “Ada, yaitu orang yang mengingat mati dua puluh kali dalam sehari semalam“ (Al Hadis). Berbagai sikap orang-orang saleh zaman dahulu untuk mengingat mati (Zikrul Maut). Maymun bin Mahran misalnya, menggali kuburan dalam rumahnya. Setiap malam ia masuk kuburan ini dan membaca Quran di situ. Setelah keluar ia berkata kepada dirinya , “Hai Maymun, engkau telah kembali ke dunia, maka perbuatlah amal saleh.”Ustman bin Affan RA sering berdiri seorang diri diatas kuburan sambil menangis. Lalu ada yang bertanya, “Kenapa, ketika ingat surga dan neraka engkau tidak menangis, tetapi ketika ingat kuburan engkau menangis“. Ustman menjawab, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Kuburan merupakan salah satu tempat tinggal Akhirat yang pertama. Jika selamat darinya, maka setelahnya akan lebih mudah darinya. Tetapi jika tidak selamat darinya, maka setelahnya akan lebih parah dan pedih darinya.” Syaikh bin ‘Anan, beliau berziarah ke makam-makam setiap hari Jumat, baik yang dia kenal atau tidak. Ketika melihat suatu makam, dia selalu menangis karena teringat berbagai dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya. Khalifah Umar bin Abdul Aziz RA. biasanya mengumpulkan para fukaha setiap malam untuk mengingatkan kematian dan dahsyatnya hari akhirat.Abu Darda RA, sering menghadiri pemakaman dan menziarahi kubur. Beliau memberi nasehat kepada para muridnya. “ Obat keterikatanmu dengan dunia adalah kematian“. Nasehatnya yang lain, “ Jika engkau mengunjungi rumah sakit, bayangkanlah dirimu berada di tempat tidur tersebut dan ingatlah bahwa suatu saat nanti kau akan berbaring dan tidak pernah bangun kembali. Ketika kau menghadiri pemakaman, bayangkanlah dirimu berada di dalam peti mati. Ingatlah, niscaya datang suatu waktu ketika pemakaman itu digali untukmu. Ketika kau berziarah ke kubur, bayangkanlah itu adalah nisanmu. Ketahuilah makammu akan menjadi tempat peristirahatan terakhir jasadmu.” (Buku Jejak Langkah Mengenal Allah oleh Asfa Davy Bya)Dengan menjenguk orang sakit dan yang meninggal dunia, juga bisa Zikrul Maut. Rasulullah SAW bersabda, “Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, maka sesungguhnya hal itu akan mengingatkanmu pada akhirat“. Dalam hadis lain Rasulullah SAW menerangkan, “ Bahwa barang siapa yang menyaksikan jenazah hingga ia menshalatkannya, maka baginya adalah satu qirath, dan barang siapa yang menyaksikannya hingga menguburkannya maka baginya adalah dua qirath“. Seorang sahabat bertanya, “ pakah yang dimaksud dengan dua qirath?“ Beliau menjawab, “ eperti dua bukit yang besar “ (HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Turmuzi dan Ibnu Majah).Diantara hikmah Zikrul Maut , Insya Allah akan mendorong kita untuk banyak beramal saleh baik saleh ritual maupun saleh sosial. Pertama, istiqamah membaca Quran. Sebab Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al Quran karena ia akan membawakan syafa’at bagi para pembacanya pada Hari Kiamat “ (HR.Muslim). Orang yang hidupnya gemar membaca Al Quran, lidahnya akan tertuntun mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallah“ ketika sakratul maut. Kedua, memotivasi untuk terus berbakti kepada kedua orang tua kendati mereka sudah wafat. Sebab Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh amal orang yang hidup selalu diperlihatkan kepada keluarga dan teman-temannya yang sudah berada di alam kubur. Bila amal yang dilakukan baik, keluarga yang berada di alam kubur langsung memuji kepada Allah dan merasa bahagia. Bila amal yang dilakukan buruk, keluarga yang berada di alam kubur langsung berkata, ‘Ya Allah, janganlah Engkau mencabut nyawa saudara dan kerabatku yang masih berada di dunia, hingga lebih dahulu Engkau memberikan ampunan kepada mereka“.Patut kita renungkan. Dari hari ke hari, hitungan umur kita memang bertambah. Namun, sebetulnya, jatah hidup kita di dunia ini semakin berkurang. Kita hanya punya sisa umur. Mudah-mudahan, dengan zikrul maut (mengingat mati), kita bisa menyikapi detik demi detik dari sisa umur kita dengan benar, yaitu mengisinya dengan aktivitas ibadah dan perbuatan utama yang didasari oleh niat yang benar. Sebab kata Rasulullah SAW, “Seorang mukmin, saat menjelang kematiannya, akan didatangi oleh malaikat sambil menyampaikan dan memperlihatkan kepadanya apa yang bakal dialaminya, setelah kematian. Ketika itu, tidak ada yang lebih disenanginya kecuali bertemu dengan Tuhan (mati). Berbeda halnya dengan orang kafir yang juga diperlihatkan kepada apa yang bakal dihadapinya, dan ketika itu tidak ada sesuatu yang lebih dibencinya daripada bertemu dengan Tuhan.“ (HR.Imam Ahmad). Wallahualam. **

INDAHNYA BERKAH SOLAT TAHAJJUD: Oleh Hamba Allah

Sabtu, 28 Februari 2009 , 08:09:00

SALAT TAHAJJUD termasuk salah satu amalan utama setelah menunaikan salat fardhu. Dalam surah Al Isra 79, Allah SWT. Berfirman, “ Dan pada sebahagian malam hari bersalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji “.Ayat diatas menjawab pertanyaan mengapa begitu sempurnanya anjuran untuk melaksanakan salat tahajjud. Sesuai dengan pengorbanannya yang tidak bisa dilakukan oleh setiap orang, salat tahajjud memiliki keutamaan yang luar biasa istimewanya. Diantara keutamaan-keutamaan itu, Allah memberikan limpahan pahala dan keuntungan bagi yang istiqamah melakukannya. Buah dari sebuah perjuangan dengan Allah pada saat-saat yang menyulitkan ini akan menjadi sebuah tuntutan bagi mereka yang beriman dan selalu merindukan keutamaan-keutamaan itu.“ Andai saja setiap orang tahu tentang keutamaan dan rahasia besar yang terkandung dalam detik-detik waktu malam hari, niscaya mereka tidak akan melewatkan waktu malam berlalu begitu saja, tanpa melakukan berbagai macam ibadah ataupun zikir – doa di dalamnya. Terlebih-lebih saat tiba waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir. Disanalah puncak dari sebuah keistimewaan waktu akan kita dapatkan “ ( Buku Dahsyatnya Doa di Tengah Malam oleh Mohamad Nor ). Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengerjakan salat tahajjud dengan sebaik-baiknya dan dengan tertib juga rapi, Allah SWT akan memberikan sembilan macam kemuliaan; diantaranya lima macam di dunia dan empat macam di akhirat “.Adapun lima keutamaan salat tahajjud di dunia. Pertama, akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana. Kedua, tanda ketaatannya akan kelihatan di wajahnya. Ulama kharismatik kota Basrah, Al Hasan Al Basri pernah ditanya orang, “Kenapa orang-orang yang membiasakan diri salat tahajjud di malam hari mukanya tampah cerah, berseri-seri dan berwibawa?“ Beliau menjawab, “Karena mereka selalu bercengkerama dengan Tuhan yang Maha Penyayang di kegelapan malam, maka Dia pun memberikan kepada mereka cahaya dari cahaya-Nya“. Abdul Aziz bin Umair menggambarkan kecantikan dan kewibawaan orang yang rajin salat tahajjud dengan mengatakan, “Anda akan melihat cahaya kebesaran pada mereka, Anda juga akan melihat bekas-bekas pengabdian di antara kedua mata mereka. Sesungguhnya orang yang mau memutuskan sebagian kepentingan duniawinya. Demikian juga dengan orang yang memutus hubungan dengan-Nya, Allah juga akan memperlihatkan bekas-bekasnya kepadanya “. Ketiga, para hamba yang saleh akan dicintai oleh Allah dan dicintai semua manusia. Itulah salah satu hal yang sangat mahal. Dalam kaitan ini Said bin Al Muasyab RA berkata, “Sesungguhnya orang yang selalu salat malam, Allah akan menjadikan pada wajahnya sinar, sehingga dia dicintai oleh seluruh umat, bahkan orang yang belum mengenalnya sekalipun. Orang akan berkata, “Aku sungguh menyenangi orang ini “. Keempat, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah. Kelima, akan dijadikan orang yang bijaksana, yakni diberi kemudahan dalam memahami agama. Sedangkan empat keutamaan di akhirat, yaitu : Pertama, wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur pada hari pembalasan nanti. Kedua, akan mendapat keringanan ketika dihisab. Ketiga, ketika menyeberangi jembatan shiratal Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar. Keempat, catatan amalnya diberikan di tangan kanan “. ( Buku For Teens Mukjizat Shalat Mala oleh H.Roni Tabroni, Motivator Remaja ).Selain itu salat tahajjud juga mempunyai keutamaan lain. Pertama, orang yang melakukannya akan ditingkatkan derajatnya. Kedua, salat tahajjud dapat mendekatkan diri kepada Allah dan dapat menghapus dosa. Rasul SAW bersabda, “Hendaklah kalian melaksanakan salat malam karena salat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa “ ( HR. Turmuzi, Al Hakim dan Baihaqi ).Penikmat tahajjud adalah hamba pilihan. Tidak semua muslim terpanggil melakukannya.Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tuhan kami, Allah Tabaraka Wa Ta’ala turun setiap malam ke muka bumi pada saat akhir sepertiga malam, lalu Dia berfirman’ Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku brikan permintaannya dan siapa yang memohon ampunan-Ku, maka Aku ampuni Dia “ ( HR.Bukhari – Muslim ). Kemudian dalam hadis lain berbunyi, “Sesungguhnya di waktu malam ada suatu waktu yang tidak akan ditemui oleh seorang muslim yang berdoa kepada Allah dari kebaikan dunianya dan keselamatan akhiratnya, melainkan Dia kabulkan permintaannya itu pada setiap malam (bila ia terus qiyamul lail)“ (HR.Muslim).Waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang sangat dahsyat untuk menyampaikan doa dan permintaan kita kepada Allah. Karena, apapun permintaan yang kita panjatkan di waktu-waktu tersebut, maka Insya Allah akan segera terkabul dan menjadi kenyataan. Selain dijanjikan surga, Rasulullah SAW menerangkan bahwa orang yang gemar salat tahajjud akan dianugerahi Allah dengan berbagai rezeki, seperti hati yang tenang, ilmu yang banyak, murah rezeki, harta terpelihara, kesehatan yang baik, dan dihormati masyarakat.Begitu pentingnya salat tahajjud sehingga ketika memasuki Madinah, pada awal hijrahnya, kalimat yang pertama diucapkan oleh Rasulullah SAW adalah “Wahai sekalian manusia, banyaklah memberi salam, berilah makanan kepada orang yang susah, salatlah pada tengah malam ketika orang lain sedang tidur nyenyak, maka kalian akan masuk surga dengan aman dan sejahtera“. Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda, “Raihlah kemuliaan dengan bangun dalam malam saat manusia lelap tidur.” Wallahualam. **
Sabtu, 07 Maret 2009 , 10:30:00

HATI-HATI BILA BERJANJI: Oleh Hamba Allah

JANJI memang ringan diucapkan, namun berat untuk ditunaikan. Padahal Rasulullah SAW telah banyak memberikan teladan dalam hal ini termasuk larangan keras menciderai janji dengan orang-orang musyrikin. Allah SWT berfirman, “Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu sesudah meneguhkannya“ (An-Nahal : 91). “Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya“ ( Al Isra 34 ).Dalam berbagai tradisi, pengucapan sumpah diperlukan untuk menguatkan janji yang dibuat. Walaupun tanpa dengan pengucapan sumpah, sebenarnya janji itu sendiri sudah berat dan wajib dipenuhi Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah perjanjian-perjanjian….“ (Al Maidah 1).Semenjak Allah menciptakan Adam AS dan memuliakannya dihadapan para malaikat, muncullah kedengkian dan menyalala api permusuhan pada diri iblis. Terlebih lagi ketika Allah mengusirnya dari surga. Iblis berikrar akan menyesatkan manusia dengan mendatangi mereka dari berbagai arah sehingga dia mendapat teman yang banyak di neraka nanti. Berbagai cara licik dilakukan oleh iblis. Diantaranya dengan membisikkan pada hati manusia janji-janji palsu dan angan-angan kosong.Menepati janji adalah bagian dari iman. Barangsiapa yang tidak menjaga perjanjiannya, maka tidak ada agama baginya. Maka seperti itu pula ingkar janji, termasuk tanda kemunafikan dan bukti atas adanya makar yang jelek serta rusak hati. Nabi SAW bersabda, “Tanda-tanda munafik ada tiga. Apabila berbicara, dusta. Apabila berjanji mengingkari. Apabila dipercaya, khianat “ (HR.Muslim).Siapapun orangnya yang masih sehat fitrahnya tidak akan suka kepada orang yang ingkar janji. Karenanya, dia akan dijauhi di tengah-tengah masyarakat dan tidak ada nilainya di mata mereka. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman. Yaitu orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka menghianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut akibat-akibatnya“ (An Anfal 55 – 56). Rasulullah SAW bersabda, “Bagi setiap penghianat (akan ditancapkan) bendera pada pantatnya di hari kiamat “ (HR.Muslim).”Tidak ada iman bagi siapa yang tidak amanah ( memenuhi janjinya ) “. Saat menapaki sejarah, kita bisa menyaksikan, para penghianat perjanjian akan berakhir dengan kemalangan. Tentunya tidak lupa dari ingatan kita tentang nasib tiga kelompok Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizhah, Bani An-Nadhir dan Bani Qainuqa yang berkhianat setelah mengikat tali perjanjian dengan Rasulullah SAW yang berujung dengan kehinaan. Diantara mereka ada yang dibunuh, diusir dan ditawan.Sikap mengingkari janji terhadap siapapun tidak dibenarkan agama Islam, meskipun terhadap anak kecil. Jika ini yang terjadi, disadari atau tidak, kita telah mengajarkan kejelekan dan menanamkan pada diri mereka perangai yang tercela. Abu Daud RA meriwayatkan hadis dari sahabat Abdullah bin Amir RA. Dia berkata, “Pada suatu hari ketika Rasulullah SAW duduk di tengah kami, tiba-tiba ibuku memanggilku dengan mengatakan ‘Hai, kemari, aku akan beri kamu sesuatu!’ Rasulullah SAW mengatakan kepada ibuku, ‘Apa yang akan kamu berikan kepadanya ?’ Ibuku menjawab, ‘Kurma‘. Lalu Rasulullah SAW bersabda, ‘Ketahuilah, seandainya kamu tidak memberinya sesuatu maka ditulis bagimu kedustaan “ (AH.Abu Daud).Didalam hadis di atas ada faedah bahwa apa yang biasa diucapkan oleh manusia untuk anak-anak kecil ketika menangis seperti kalimat-kalimat janji yang tidak ditepati atau menakut-nakuti dengan sesuatu yang tidak ada adalah diharamkan. Terkait ini, sahabat Abdullah bin Mas’ud berkata, “Kedustaan tidak dibolehkan baik serius atau main-main, dan tidak boleh salah seorang kalian menjanjikan anaknya dengan sesuatu lalu tidak menepatinya “ (Al Adabul Mufrad)Rasulullah SAW mengatakan bahwa, “Diantara hal-hal yang langka di akhir zaman adalah dirham (uang) yang halal dan saudara (teman) yang bisa dipercaya” (HR.Ibn Asakir dari Ibnu Umar). Pada saat sekarang, kilah Didin Hafidhuddin kecenderungan menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkannya merupakan sesuatu yang dianggap biasa. Kawan dan sahabat yang dibutuhkan dalam hidup ini adalah kawan yang memiliki sikap yang sama kepada kita, baik dalam keadaan suka maupun duka. Bila kita melakukan kebaikan, ia mendorongnya dan bila kita melakukan kesalahan ia mengoreksinya. Akan tetapi dalam realitas hidup, banyak sekali kawan yang berkhianat yang meninggalkan kita pada saat dia mendapat kedudukan dan jabatan . Segala macam janji yang pernah dilontarkannya, baik mengenai misi perjuangan, cita-cita, maupun keinginan luhur lainnya, ditinggalkan begitu saja hanya karena ingin melanggengkan kekuasaannya itu. Itulah sahabat yang berkhianat yang berdasarkan hadis diatas, kini akan banyak ditemukan. Mudah-mudahan kita semua semakin menyadari akan langkanya harta yang halal dan sahabat/teman yang bisa dipercaya sehingga kita akan semakin berhati-hati menyikapinya. Wallahualam.**

TAMARA BLEZENSKY CARI CALON SUAMI

Jum'at, 20 Maret 2009 , 10:30:00
Tamara Blezensky Cari Calon Suami?
Artis cantik Tamara Blezensky tengah mencari suami. Tak ingin salah pilih, iapun memasang kriteria khusus. Yakni, harus harmonis, gentlemen, dan yang penting harus orang Indonesia Asli. "Pastinya dia harus harmonis, gentleman dan diam-diam menghanyutkan. Maksudnya, dia harus punya daya tarik apakah itu di mata atau senyumnya. Kalau bisa sih orang Indonesia asli, dan yang paling penting, dia harus pintar," kata Tamara saat ditemui di Kamasutra, Hotel Crowne, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Namun, Tamara tidak mau tergesa-gesa memilih seorang lelaki untuk mencari pasangan hidupnya. Selain tidak ingin salah pilih, iapun saat ini mengaku sedang menikmati pekerjaannya sebagai duta tinju.“Aku memang tetap memikirkan urusan pribadi, tapi untuk saat ini saya memang lagi

MASJID TARAKAN

MASJID TARAKAN
Powered By Blogger

Followers